Blogroll

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 03 Juli 2018

Vip Domino || Kisah 7 anak yang selamat dari tragedi titanic.

Tenggelam kapal titanic udah dikenal sebagai salah satu tragedi paling menakutkan dalam sejarah. Ribuan orang kehilangan nyawa karena tenggelam di air dingin pada tanggal 15 April 1912 di samudra atlantik. Ada banyak kisah yang udah diceritain emang dan ada beberapa juga yang belum banyak diketahui orang banyak tentang kejadian tenggelamnya kapal paling bersejarah ini. dibawah udah gw rangkum kisah tentang penyelamatan anak-anak kecil yang mungkin gak diketahui banyak orang. kalau punya waktu kosong ya silahkan dibaca
 
 William Carter II

http://vipkiukiu.com/app/Default0.aspx?lang=id 

 William Carter, atau yang biasa dipanggil Billy, baru berumur 11 tahun waktu dia berlayar naik titanic. Billy berlayar sebagai penumpang kelas satu dan keluarganya termasuk keluarga orang terkaya yang menjadi penumpang disana. Semua anak dikeluarga ini bersekolah dan memiliki seorang pembantu diatas kapal. Malam ketika titanic menabrak gunung es, keluarga ini sudah masuk ke antrian penumpang untuk naik sekoci. Ibu dan adiknya awalnya diperbolehkan naik, tapi billy kemudian dianggap terlalu tua sehingga tidak boleh mendapat tempat di sekoci. ibunya kemudia menyamarkan billy sebagai anak perempuan dan billy dengan mudah mendapat tempat dan akhirnya selamat dari kejadian titanic
 
 Robert Douglas Spedden
 
http://vipkiukiu.com/app/Default0.aspx?lang=id

Robert Spedden baru berusia 6 tahun waktu titanic nabrak gunung es. Dia naik kesana bersama ibu dan ayahnya. Setelah kejadian tenggelam ini, robert sempat terkenal karena sang ibu menulis sebuah buku yang berjudul Polar The Titanic Bear. Buku ini menceritakan perjalanan spedden terutama ketika kapal tenggelam dan usaha sang ibu untuk menenangkan spedden agar mau naik ke sekoci. Ibunya sempat bilang kalau mereka akan melakukan perjanalan melihat bintang-bintang agar spedden tidak takut. berkat ketenangan sang ibu spedden mau naik ke sekoci dan meninggalkan kapal. Mereka pun selamat karena berada di sekoci terakhir yang sudah dipenuhi oleh banyak penumpang lain.


Jean Hippach

http://vipkiukiu.com/app/Default0.aspx?lang=id 

Jean Hipch sudah berusia 16 tahun waktu dia berpergian dengan titanic bersama ibunya. Pada malam hari kapal tabrakan, hippach tidur dan mendengar suara menderu seperti tabrakan. Dia awalnya tidak khawatir tapi kemudian seorang pekerja membangunkannya dan menyuruhnya untuk naik ke dek dan berlayar dengan sekoci. Awalnya Hipach dan ibunya lebih percaya kalau berada di titanic akan lebih aman tapi kemudian petugas kapal berhasil menyakinkan mereka untuk naik ke sekoci. Setelah sekoci berlayar, Jean melihat kalau telah terjadi ledakan besar dan kapal mulai retak.
 
 Madeleine Violet Mellinger
 
http://vipkiukiu.com/app/Default0.aspx?lang=id 

Madeleine Violet Mellonger baru berusia 13 tahun dan merupakan penumpang kelad dua waktu dia berlayar dengan titanic. Awalnya madeleine juga gak percaya kalau titanic mengalami kecelakaan, tapi kemudian dia dibangunkan oleh petugas kapal untuk segera naik ke dek. Ketika meninggalkan kapal, melinger masih melihat banyak penumpang yang belum mendapat sekoci dan banyak orang menjerit tenggelam di air 

 The Navratil Childrenr

http://vipkiukiu.com/app/Default0.aspx?lang=id

Malam waktu titanic tenggelam, Mr. Navratil dan anak asuhnya sedang berada disana. Sang ayah telah kehilangan hak asuh sang anak dan berniat mengantarkan mereka ke ibu nya di New York. Mr. Navratil menyelimuti anaknya sebelum naik ke sekoci. Anak anaknya selamat tapi tuan Navratil lebih memilih tinggal dikapal. Setelah anak anak ini ditemukan selamat, para penumpang yang ingin membantu kesulitan untuk berkomunikasi karena mereka hanya berbicara bahasa perancis. Lalu seorang wanita memutuskan membawa mereka ke new york dan merawat mereka sampai akhirnya sang ibu menemukannya dan membawa mereka kembali ke perancis.


Millvina Dean

http://vipkiukiu.com/app/Default0.aspx?lang=id

Milvina baru berusia dua bulan ketika berlayar dengan titanic. Dia dan keluarganya merupakan penumpang kelas tiga dan ingin pindah ke New York. Mereka semua selamat dan berhasil mencapai amerika ketika titanic tenggelam. Milvina juga menjadi penumpang terakhir yang wafat pada tahun 2009 diumur 97 tahun dan menjadi sumber cerita dari tenggelam nya titanic yang beredar sekarang
 
Mary Conover Lines
 
http://vipkiukiu.com/app/Default0.aspx?lang=id

Mary Conover Lines berusia 16 tahun ketika dia naik kapal Titanic. Dia bepergian dengan ibunya, dan mereka pergi ke Amerika Serikat untuk menghadiri wisuda kakaknya di perguruan tinggi. Keduanya berada di ruang penerimaan ketika kapal menabrak gunung es. sebelum naik ke sekoci, dia melihat es sudah berada di dek dan banyak penumpang menjerit ketakutan.


 Jack Thayer

http://vipkiukiu.com/app/Default0.aspx?lang=id

Thayer katanya salah satu kisah yang paling beruntung yang terjadi pada musibah titanic. Thayer waktu itu sedang bepergian dengan otang tuanya. Malam ketika titanic menabrak gunung es, thayer terpisah dari orang tuanya. Mereka tidak diizinkan untuk naik ke sekoci dan memutuskan untuk lompat ke laut. Setelah melompat, thayer langsung kehilangan temannya. Dia berusaha memukul mukul air agar tidak tenggelam dan bisa naik ke permukaan. Ketika berhasil naik ke permukaan, ternyata posisi thayer berada disebelah sekoci yang terbalik dan dia langsung naik kesana bersama 28 orang penumpang yang lain.



- BBM : D8EB96DA / 2B8EC0D2
- WHATSAPP : +6282199672348
- LINE : VIPKIUKIU.COM

Silahkan Bos ^_^


Share:

Jumat, 15 Juni 2018

Pelangi99 || Sex Anak Sekolah SMP

pelangiasik.com

Aku seorang laki-laki, masih bujangan, usiaku sudah menginjak 35 Tahun, tinggi badan cuma 160 cm, badanku kurus kerempeng, kulit sawo matang, entah kenapa ga bisa gemuk, padahal nafsu makanku ga pernah bermasalah, aku tinggal di sebuah komplek perumahan dengan jarak masing-masih rumah yang lumayan rapat, sehingga kadang suara suara kencang tetangga sebelah kanan dan kiri yang sedang bertengkar atau berbicara kencang bisa sayup sayup kedengaran.

Cerita berawal ketika pagi2 aku sedang duduk duduk di depan rumah, anak perempuan tetangga depan rumahku sedang bersiap-siap berangkat sekolah, namanya yeni, baru kelas 3 smp umurnya sekitar 14 tahun, kulit putih bersih, dengan wajah ke orientalan, posturnya masih terlihat kurus kerempeng dengan baju smpnya, tanpa sengaja aku melirik ke arahnya, dia baru keluar rumah, hendak memakai sepatu. Dengan santainya dia jongkok ketika hendak memakai sepatu, tidak sadar kedua kakinya seenaknya ngangkang sehingga memperlihatkan celana dalamnya yang berwarna pink dan kedua pahanya yang putih mulus, karena jarak rumah kami yang berhadapan hanya dipisahkan jalan perumahan kecil selebar 2 meter saja, maka terlihat jelas pemandangan itu, sampai2 ketika kuperhatikan dengan seksama, celana dalam yang dia pakai ternyata agak transparan, sehingga belahan vaginanya terpeta jelas dan samar2 terlihat, aku perhatikan tanpa berkedip sampai dia selesai memakai sepatu dan siap-siap keluar rumah. dia hanya tersenyum ketika melihat aku dan aku sapa basa-basi.
“berangkat sekolah dik ?”.
wajahnya aku perhatikan dari dekat, ternyata cantik juga ini anak.
“ya Om, ini buru-buru takut telat ke sekolah” jawabnya.
dengan senyum polos dia ngeloyor pergi dengan sepeda kayuhnya.
Selagi deg-degan membayangkan kejadian tadi melintas tetangga sebelah kamarku, namanya ani, umur sekitar 27 tahun, sudah menikah tapi belum ada anak, suaminya sopir bus antar kota, pulang kerja 3 hari sekali, jadi sering ditinggal keluar kota oleh suaminya. setiap kali si ani lewat aku ga pernah melewatkan sekalipun untuk nongkrong di depan rumah untuk menyapanya.
“kemana mbak ? belanja ?” sapaku
“iya mas, beli sayur saja kok” balasnya ani setiap kali keluar hendak belanja ke warung, sering cuma pakai daster tipis, dan selalu tidak memakai BH, sehingga payudaranya terlihat jelas dibalik dasternya, dan tidak ketinggalan putingnya yang masih rata samar2 dibalik dasternya, itulah kenapa aku tidak pernah melewatkan duduk2 di depan rumah ketika pagi ( dapat pemandangan indah dari 2 orang wanita sekaligus ).
Suatu sore ketika aku habis mandi dan duduk di teras rumah, kulihat Yeni sedang duduk diteras rumahnya, dengan menggunakan celana pendek, pendek sekali malah sehingga hampir seluruh pahanya terlihat, begitu mulus, dia hanya memakai kaos tipis tanpa lengan, dia asik sedang mengutak atik laptopnya, sekali sekali mengeluh sambil memainkan keyboard laptopnya berulang ulang, mungkin sedang ada masalah dengan laptopnya.
aku samperin yeni yang sepertinya sebal karena laptopnya sedang hang.
“kenapa yen, laptopnya ?” sapaku.
“ini om laptop yeni kok layarnya diem aja ga bisa diapa apain sejak dinyalain tadi”
“o mungkin kena virus” tambahku
“iya nih mungkin, tadi abis pinjem flashdisk temen mindahin lagu, habis itu kok jadi gini” katanya
“mau om benerin ? om kan kerja di tempat servis komputer” tawarku
“tapi kan ongkos servisnya mahal ya om ?” tanya dia
“kalo sama yeni ga usah bayar lah, kan sama tetangga sendiri” jawabku “tapi laptopnya om bawa dulu ke rumah buat di benerinya, mau ?”
“mau om kalo begitu, eh boleh ga yeni ikut ngeliat om nyervis laptopnya ? kalo boleh, yeni ijin mama dulu,”
“boleh saja” kesempatan nih, sambil benerin laptop bisa dapet ngecengin anak seksi ini pikirku
Laptop dia aku bawa ke rumah untuk diservis, sesampai dirumah aku cek langsung laptopnya, ternyata bener, osnya eror kena virus, lumayan agak lama nih scan virusnya.
“om gimana laptopnya ?” tiba2 yeni sudah nongol di belakangku, berani juga nih anak nylonong langsung masuk rumah.
“kena virus, aga lama benerinya” jawabku
Yeni langsung duduk disampingku, ikut ngeliat laptopnya, dengan cueknya mepet ke badanku karena kursi cuma ada 1, wangi badannya terasa segar disebelahku, tanpa sadar pula dia menempelkan payudaranya ke lenganku, terasa lembut walaupun kulihat belum terlalu besar.
lama dia duduk rapat di deketku hingga lama2 aku jadi deg2an dan tidak terasa kelaminku tegang karena terangsang, saat aku lirik dia ternyata wajahnya sangat dekat di sebelahku, cantik sekali ternyata dari dekat, aku memutar otak bagaimana caranya bisa menikmati tubuhnya.
“om numpang ke kamar mandi ya, mau pipis nih, tolong dianterin dong, takut” tiba tiba dia nanya.
“itu lurus saja” kataku
“ ga mau, dianterin, takut” pintanya manja
akhirnya aku anter yeni kebelakang, dia buru buru masuk ke kamar mandi, tanpa menutup pintu, langsung dia buka celana pendeknya dan jongkok langsung pipis. mungkin karena kebelet dia ga sempet tutup pintunya, aku hanya melihat melongo saja, entah dari mana datengnya niat jahatku, aku langsung susul masuk ke kamar mandi, dan segera mengunci pintu dari dalam.
“om, kok masuk aja, yeni kan lagi pipis… malu tau !!!!” Cerita 17 Tahun
“om kebelet pipis juga nih, lagian yeni juga ga nutup pintu” balasku
setelah yeni selesai pipis dan membersihkan bekasnya, belum sempat dia memakai celana pendek dan cdnya langsung kutarik dia kepelukanku, dan kupeluk erat, bibirnya langsung kucium, awalnya dia berontak, mau teriak, tapi pelukan eratku buat dia merasa lemas sehingga dia hanya diam saja ketika kuciumi bibir, wajahnya dengan beringas.
“om sayang yeni, om cinta sama yeni, om akan lakuin apa saja untuk memikili yeni” rayuku
“om … ahhh” yeni akhirnya pasrah ketika kucumbu seluruh wajahnya, tanganku diam2 masuk ke sela2 bajunya dan meremas2 payudaranya yang masih dibalik bh, dengan sigap kulepas bhnya dengan satu tangan sambil terus kucumbu dia, tak tahu mengapa, yeni hanya diam saja ketika aku melakukan semua itu, sesekali mendesah pas kuciumin bibirnya.
Sekarang Yeni hanya memakai kaos tanpa lengan saja, bhnya sudah kulepas, celana pendek dan cd masih melorot, tanganku bergerak kebawah ke arah kemaluannya yang sudah terbuka, masih basah, dan belum berbulu, desahannya semakin kencang ketika ujung jariku mulai mengelus pinggir vaginanya, dan mulai mengelus lembut klitorisnya yang masih kecil. kemaluanku sudah tegang dari tadi, aku lepas celanaku, hingga tampak “pedang” yang menjulang, walau aku kurus kecil tapi anuku tetep besar, haha.
Yeni semakin pasrah saat melihat anuku, dia semakin memejamkan mata, mungkin karena risih, takut dan malu jadi satu.
“Yeni jangan takut, ya. ga sakit kok, malah enak banget, kaya digelitikin saja kok rasanya” rayuku
“yeni takut om, takut sakit, yeni takut dimarahin mama,” Cerita Panas
“ gpp, kok, om sayang sama yeni, om udah ga tahan dengan perasaan om, om pengen memiliki yeni,” rayuku lagi
karena Yeni merengek2 terus, tanpa babibu aku sikat saja sekalian, posisi kami masih berdiri, kurenggangkan kakinya, dah langsung kutusukkan pedangku yang sudah siap sejak tadi, dengan kerja keras kubongkar juga keperawanannya, aku bekap mulutnya saat selaput daranya kurobek, karena takut teriakanya terdengar sampe keluar, setelah beberapa kali keluar masuk vaginanya, aku mulai bisa menikmati vaginanya yang masih peret.
Yeni hanya menangis tersedu saat keperawanannya kurengut, “sakit om” ratapnya
Aku tidak perduli, masih terus saja ku goyang anuku keluar masuk vaginanya, lama lama dia merasa keenakan juga, sekali sekali meleguh ketika aku percepat goyanganku. “ ah….uh…ah…” desahnya, tangannya mulai memelukku, kakinya mulai menggelantung dipahaku, setelah 5 menit aku goyang dia, tiba2 dia mencakar punggungku dan badannya mengejang, sambil meleguh panjang “ahhhhhh uhhhhhhh, om, yeni pipis” . “gapa yen pipis saja” balasku sambil terus menggoyang pinggulku, tidak berapa lama aku juga merasakan sperti hendak ejakulasi, kugoyang semakin kencang, pas saat air maniku hendak keluar, kucabut dari vaginanya, kuturunkan dia sampai terduduk, dan kuarahkan pedangku ke wajahnya, “ahhhhhh….ah…..ah……ah……..” desahku sambil mengarahkan sperma yang keluar ke wajahnya. Aku terduduk lemas di depannya setelah itu.
“Sakit Om, kemaluanku berdarah hiks…” lirih desahnya.
“ maaf ya Yeni, om akan bertanggungjawab jika terjadi apa apa, tapi yeni jangan bilang siapa siapa ya, om sayang yeni, sambil kucium dahinya”
setelah membersihkan diri masing2 aku rencananya hendak melanjutkan kembali memperbaiki laptopnya, Yeni pamit pulang tak lama setalah itu. sebelum pulang kucium dahi nya dan kuyakinkan kalau aku bner bener mencintainya. Yeni hanya mengangguk dan bilang “Om harus janji, om tetep sayang Yeni, Pintanya lirih” aku yakinkan kembali dia dan kuantar sampai depan pintu rumahku.
Setelah Yeni pulang, aku lembur melanjutkan memperbaiki os laptopnya yang eror sampe selesai.
malamnya saat aku hendak tidur terdengar desahan dari sebelah rumahku, sepertinya si ani, tapi kok desah2 gitu, aku coba tengok lewat belakang rumah, rumah kami memang masih ada sediki halaman yang tidak berpagar sehingga aku bisa mengintip lewat jendela dapurnya, kulihat dari sela korden, ani sedang duduk di meja dapur, tidak berpakaian sama sekali, tangan kanan sedang meremas payudaranya yang berukuran sedang dan tangan kirinya sedang mencolok2 vaginanya, sepertinya dia sedang bergairah dan mencoba memuaskan diri sendiri.
Pura pura tidak tahu aku ketuk pintu dapurnya “mbak ani, barusan saya denger ada ribut2 di dalam, mbak tidak apa apa ?” tanyaku
“eh anu, gapapa mas cuma kucing saja kok” jawabnya, sambil panik sepertinya
“o saya cuma memastikan saja mbak, boleh saja masuk mbak ?”
“eh sebentar” katanya ani bukain pintu, dia ternyata sudah memakai rok tipis, “cepet juga pake bajunya” pikirku terkekeh.
“suami mbak kapan pulang ?” tanyaku
“paling 2 hari lagi baru pulang mas, jadi sendiri, untungnya ada mas di sebelah jd ga terlalu takut karena sendirian” katanya
“mau ditemenin mbak, biar ga sepi” godaku sambil terkekeh
“ah mas ini”
“bener mbak, kan suami mbak juga ga ada, pasti kesepian kan” sambil berkata begitu diam2 aku tutup pintu dapur dan menguncinya,
“ya sih, tapi….”
tanpa ba bibu aku segera peluk dia, kuciumi dia, ternyata ani juga membalas ciumanku, dengan bernafsu malah, langsung kubopong saja dia ke ruang tengah, kurebahkan di sofa, kucumbu “mbak, kalo suami mbak ga ada, saya bersedia nemenin hari hari sepi mbak, kataku bernafsu” “ah…. ah….” dia hanya mendesah saat ku emut putingnya setelah sebelumnya kutarik lepas daster tipisnya, dia ternyata tidak sempat memakai apa apa selain daster, jadi tambah ringan kerjaanku hehehe.
Aku langsung lepaskan juga seluruh pakainku, dan tanpa malu malu, ani langsung mencengkeram pedangku yang sudah tegang dari tadi “anumu besar sekali ya mas” aku hanya nyengir, ani mulai mengocok anuku dan mengemutnya, aku hanya meremas2 payudaranya yang kencang dan putih, dengan puting coklat muda, setelah aga lama, dia sudah tidak tahan, akhirnya aku disuruh telentang di bawah, dan dia mulan pelan2 memasukkan anuku ke vaginanya, ternyata vaginanya masih seret, sangat nikmat, ani mulai menggoyang maju mundur sambil meremas2 payudaranya, aku hanya pasrah dibawah tubuhnya, “ah ……..ah…..ah…ah…ough….. aku mau keluar mas !!!!” tak berapa lama dia sudah ejakukasi, ternyata cepet banget dia ejakulasi, aku jadi tertawa dalam hati
Malam itu aku buat dia 4 kali puas sebelum akhirnya aku mengeluarkan sperma di dalam vaginanya.
Hari yang melelahkan buatku hehehe
 
pelangiasik.com
Share:

Pelangi99 || Di Periksa Dokter Jadi Sange

pelangiasik.com

Perkenalakan aq Andi (nama samaran) usia 30 thn, wni keturunan cina-manado, tinggal di kota Semarang. Aq bekerja di pengelolaan gedung mall yang cukup besar di kota ini.
Ditempat ini, aq tak hanya dikenal sebagai salah satu staf perusahaan, tapi juga orang mengenal aq sebagai ‘dokter’, walaupun aq tak pernah merasakan bangku kuliah di kedoktoeran, tapi karena kemampuanku untuk mengobati sebagai penyakit baik penyakit medis maupun non medis, mereka sering datang ke kantorku untuk berkonsultasi.
Pada suatu hari telpon di kantorku berdering. Saat kucapkan, ‘Hallo’ terdengar suara merdu dari seberang sana.
“Selamat siang, bisa bicara dengan Pak Andi?”
“Ya, saya sendiri, dengan siapa saya bicara?”
“Oh, ini Pak Andi? Pak, ini Vania dari toko xxx ” Aq hanya mengiyakan, aq tau itu adalah sebuah toko handphone di mall ini.
Aq mengira dia pasti akan membicarakan masalah operasional, atau komplain tentang pengelolaan gedung ini. Ternyata dugaanku meleset.
“Ada yang bisa saya bantu Bu Vania?” Aq biasa memanggil semua orang dengan sebutan Bu, baik masih muda ataupun sudah berumur, sekedar untuk formalitas.
“Saya dengar-dengar cerita tentang Bapak, saya ingin bertemu dengan Bapak, kapan Bapak ada waktu?”
“Saya selalu ada waktu Bu, silakan datang kapan saja Anda suka.”
15 menit kemudian, gadis muda berusia 22 taun ini telah ada didepanku dan menceritakan segala keluhannya. Dia merasa tidak PD dan minder dengan penampilannya, padahal menurutku dia sudah dalam segala hal, dari wajahnya yang cantik, ukuran tubuhnya sangat proporsional, kulitnya yang kuning langsat tanpa noda, hanya saja dadanya kecil, tapi paVig tidak nilai totalnya 8 (menurutku).
“Apa yang membuat Ibu berpikir demikian? Saya rasa Ibu sudah memiliki segalanya. Saya yang gemuk gini aja PD kok” Dia tersipu sambil berbisik,
“Maaf Pak, tolong jangan panggil saya Ibu, saya masih single, panggil saya Vania.” Aq mengangguk.
”Dan jangan panggil aq Pak, panggil aja Andi.” Dia mengangguk.
“Dan.., kamu bisa menyimpan rahasia ngga Andi?” Aq memastikan hal itu kepadanya. Kemudian dia menceritakan, bahwa dia minder dengan dadanya yang berukuran hanya 34A.
Aq cukup kaget, karena sebelumnya aq tidak pernah menjumpai “pasien” yang mempunyai keluhan seperti ini.
“Vania, jujur saja aq baru pertama kali menghadapi keluhan seperti ini. Kamu pasti tau kan, kalau selama ini aq hanya menangani pasien pasien dengan keluhan yang ‘lumrah’, Aq ngga tau bisa berhasil atau tidak. Lagipula aq punya istri, gimana aq harus menjelaskan ke istriku?” Vania mengangguk dan tersenyum,
“Aq tidak akan menceritakannya kepada siapapun, aq juga malu kalau sampai orang tau. Dan aq harap kamu mau mencobanya dulu, kita ngga tau hasilnya kalau belum mencoba dulu kan?” Aq berpikir keras sebelum aq menyanggupinya.
Vania tersenyum dan memberikan kartunamanya kepadaku.
“Aq tunggu kamu di rumahku malam ini jam delapan.”
Jam delapan lewat lima menit aq sudah berada di rumah Vania. Rumahnya tidak begitu besar tapi terasa nyaman dan sejuk.
“Kamu tinggal sendiri di sini?” tanyaku.
“Ngga, sama temen-temen, tapi pada punya acara sendiri-sendiri ama pacarnya. Makanya aq nyuruh kamu datangnya hari ini, biar dirumah ngga ada orang. Yuk cepetan, nanti keburu temen-temen pulang” Aq mengangguk dan mengikuti Vania yang melangkah ke kamarnya.
Kamarnya didominasi warna pink muda, dingin hembusan angin dari AC terasa di kulitku, membuatku merinding. Dengan malu-malu Vania membuka kaos dan branya, dan aq menyuruhnya tidur terlentang. Sejenak aq agak grogi karena baru pertama kali melihat tubuh wanita selain istiku setengah telanjang, tapi bagaimanapun aq harus melaksanakan kewajibanku. Aq mulai terapi dengan memijit titik-titik darah yang berada di pundak dan dada atasnya. Setelah kurasa darahnya telah mengalir lancar, aq mulai memijit toketnya dengan pijitan yang lembut.
Toketnya kecil tetapi terasa kencang. Vania memejamkan matanya dan sesekali mengeluarkan lenguhan dan erangan saat tanganku menyentuh putingnya yang berwarna coklat muda itu. Tak kusadari, adikku mulai berdiri. Bagaimanapun juga, aq sebagai manusia normal tetap bisa terangsang, apalagi berada dalam satu ruangan dengan wanita muda yang cantik setengah telanjang dan aq sedang memijit toketnya.
“Andi.., jangan disitu terus dong mijitnya, geli..” Aq terkejut, tanpa kusadari pijitanku lebih sering berada di daerah sekitar putingnya.
“Ha? ehm.. iya.. maaf.” Vania mungkin melihat wajahku yang memerah, dia tertawa dan berkata,
“hi..hi..hi.., kenapa? Kamu terangsang ya..? Ngga pa pa deh, aq juga suka kok.. Cuma agak geli aja..” kata-katanya membuatku semakin gugup.
“eh.. kayaknya hari ini cukup dulu deh Vi, mungkin besok bisa diterusin..” jawabku. Vania semakin ngakak,
“Andi.. kamu kok lugu banget sih? Nggak pa pa.. terusin aja.. Kenapa? takut ketauan istri kamu ya?”
Vania merengkuhku dalam pelukannya dan mencium bibirku dengan lembut. Aq terhenyak, tapi dia kembali menarikku dan memagut bibirku dengan penuh nafsu. Dalam kebingunganku dia berbisik,
“Andi.., sudah lama aq menantikan hal ini.., begitu lama aq memendamnya.., aq sayang kamu Andi.. Bercintalah denganku Andi..” Aq cuma bisa duduk diam kayak orang bego.
“Aq pikir kamu salah orang Vi.. Kalau kamu pikir aq bisa membuat kamu bahagia, kamu bener-bener salah.. Aq gemuk, eemm.. barangku kecil.. terus.. ekonomiku pas-pasan, dan yang terutama, aq sudah punya istri dan anak.. Kamu becanda.. Kamu pasti becanda kan?” tanyaku tak percaya. Vania tersenyum manis dan berkata,
“Ndi, biar kujelaskan dulu.., dari dulu aq memang suka dengan pria yang bertubuh gemuk. Aq ngga peduli barangmu kecil atau apa.. kamu lihat juga dong, susuku kan kecil juga. Aq rela jadi istrimu yang kedua, dan lagian aq kan kerja juga, jadi kamu ngga usah bingung masalah perekonomian..” Jelasnya panjang lebar.
Vania menatap mataku dalam-dalam, seakan ingin menunjukkan ketulusan hatinya. Kupeluk dia erat-erat, Vania menciumi seluruh wajahku, dan kubalas ciumannya dengan tak kalah bernafsu.
Vania membuka satu persatu kancing kemejaku lalu tangannya membelai dada dan perutku dengan lembut. Kurasakan bulu ?bulu halus di sekujur tubuhku berdiri. Sentuhan tangannya begitu lembut. Vania tidak berhenti, dia memelorotkan celana panjang dan celana dalamku, lalu dengan sigap dia memegang adikku yang sudah berdiri tegak. Barangku memang tidak panjang, bahkan bisa dikatakan ukuran mini.
Vania mulai mengelus-elus adikku dan mengocoknya dengan lembut. Jari-jarinya yang lentik terasa dingin saat menyentuh batang kemaluanku. Aq tak mau kalah, kulepaskan celana pendek yang dia kenakan, dan terlihat dia memakai CD semi transparant sehingga terbayang rerimbunan bulu-bulu yang tidak begitu lebat. Kuelus bukit kemaluannya dari luar CD yang ia kenakan, Vania melenguh,
“ooogghhhhh.. Andi.., aq milikmu..” Aq hisap puting susunya yang telah mengeras, lalu aq mainkan dengan lidahku, kupuntir-puntir dengan bibirku sementara tangan kiriku meremas-remas toketnya yang satu lagi, dan tangan kananku menyelusup masuk di balik CDnya dan membelai bukit kemaluannya. Perlahan kubuka belahan memeknya, terasa sekali memeknya telah basah oleh cairan yang keluar terus menerus dari memeknya.
Kumainkan kelentitnya dengan jari tengahku, Vania mengerang dengan sangat keras, merasakan kenikmatan yang dia terima saat ini.
“ooogghhh..ooohhh.. aaahhhh teruuss Dee, teruuss.. ooohhhhh..” Aq terus memainkan kelentitnya sambil terus menyusu padanya, sementara tangannya masih terus mengocok-ngocok kemaluanku dengan lembut, dan sesekali pegangannya agak mengencang, apabila dia merasakan kenikmatan.
Aq tak sabar lagi, jari tengahku aq masukkan sedikit demi sedikit ke dalam lubang memeknya, spontan dia berteriak dan menarik tubuhnya,
“jangan..”
Aq memandangnya dengan perasaan heran, kemudian dia berbisik di telingaku,
“I’m still virgin.., aq ngga mau perawanku hilang oleh jari, aq ingin dengan ini,” katanya sambil mengelus kemaluanku.” Lagi-lagi aq terkejut. Aq tidak menyangka masih ada gadis sekarang yang bisa menjaga keperawanannya sampai usia yang cukup matang. Dan lagi-lagi kebimbangan hadir dalam pikiranku, masa aq harus memerawaninya?
“Vi, kamu masih perawan?” tanyaku tak percaya. Dia mengangguk.
“Aq ingin memberikan mahkotaku ini kepada orang yang ku cintai. Aq sudah bilang, aq rela menjadi istri kedua. Toh nanti pada akhirnya aq akan memberikannya padamu juga, jadi untuk apa kita tunggu lama-lama?” Vania mengatakan hal ini dengan mantap.
Sejenak kemudian dia merebahkan dirinya diatas kasur sambil mengangkangkan kakinya lebar-lebar.
“Aq siap untuk menerimamu sayang..” Setelah ia mengatakan ini, aq langsung berlutut di depannya dan kupeluk dia erat-erat.
Dia menciumi wajahku dan aq memulai mneggesek-gesekkan batang kemaluanku di lipatan memeknya. Terasa sekali banyaknya cairan yang keluar dari liang kewanitaannya.
Perlahan-lahan kutusukkan k0ntolku ke memeknya, Vania memejamkan mata sambil menggigit bibir bawahnya. Sedikit-sedikit kudorong k0ntolku, dan kurasakan ada yang sedikit mengganjal, lalu kudorong sekuat tenaga, bleess..
“Eeeggghhhh..ooouugghhh..” Vania menjerit tertahan, dan terasa ada cairan hangat yang membasahi k0ntolku, mengalir keluar ke pangkal pahaku.
Lalu aq perlahan mulai menggoyangkan pantatku maju mundur dan terasa jepitan memek Vania di k0ntolku. Vania mulai merasakan nikmat, terlihat dari nafasnya yang memburu dan desahan-desahannya yang membuat suasana bertambah merangsang.
“mmpphh..mmpphh..oooghhh..ooghhhh.. Andio.. teruuss.. aauughhhh..
“Aduh.. Pelan dikit Andi.. “
“Vania.. oooghhhh.. nikmat banget sayang.. oouuh.. goyangin pantatnya Vi..”
“Ooouuhh.. aq ngga tahan Andi.. enak banget.. terus.. aahh.. uuhh.. aq.. aq.. ngga tahan lagi.. aahh..Andi..”
“Jangan ditahan Vi.., keluarin aja.. “
“Andi.. Auuhh.. aq sayang kamu Andio..”
serrr..serrr..serrrrr.. terasa hangat di k0ntolku saat Vania mengalami orgasme.
Aq tetap menggoyangkan pantatku maju mundur semakin cepat sehingga mengeluarkan bunyi-bunyian akibat gesekan k0ntolku dengan memek Vania.
Crekk..crekk..crekk..clokk.. crekkk..
Vania terkulai lamas merasakan kenikmatan yang baru saja dia dapatkan, aq pun merasa akan mencapai klimaks,
“Vi, aq.. mau.. keluaarr..”
“iyaa.. Keluarin aja.. di daleem..” beberapa detik kemudian, aq memuncratkan seluruh energiku di dalam memeknya
croott..croott.. croott.. croott.. Beberapa kali pejuhku menyemprot di dalam memek Vania.
Aq merebahkan diri di samping Vania, dan sepintas kulihat pejuhku bercampur darah perawan Vania mengalir keluar dari memek Vania. Kulihat wajah Vania begitu damai dengan nafas yang masih agak memburu. Beberapa saat kemudian Vania membuka matanya dan tersenyum kepadaku, sambil memelukku ia berkata,
“Andi, jangan tinggalkan aq yah.. Aq sayang banget sama kamu..” Aq hanya mengangguk pelan, walau di hatiku masih terdapat kebimbangan.
Sampai aq menulis cerita ini hubunganku dengan Vania masih tetap berjalan tanpa ada orang yang mengetauinya.
Istriku sempat curiga denganku, tetapi setelah kujelaskan bahwa Vania adalah rekan kerja, dia percaya dan tidak pernah lagi menanyakan hal ini lagi
 
pelangiasik.com
 
Share:

Selasa, 29 Mei 2018

Pelangi99 || Korban Rayuan Adik Suamiku


Nama saya Diana. Saya sedang bingung sekali saat ini. Saya tidak tahu harus berbuat apa. Karenanya saya akan mencoba menceritakan sedikit pengalaman hidup saya yang baru saya hadapi baru-baru ini.

Saya berumur 27 tahun. Saya sudah berkeluarga dan sudah mempunyai anak satu. Saya menikah dengan seorang pria bernama Niko. Niko adalah suami yang baik. Kami hidup berkecukupan. Niko adalah seorang pengusaha yang sedang meniti karir.Karena kesibukannya, dia sering pergi keluar kota. Dia kasihan kepada saya yang tinggal sendiri dirumah bersama anak saya yang berusia 2 tahun. Karenanya ia lantas mengajak adiknya yang termuda bernama Roy yang berusia 23 tahun untuk tinggal bersama kami. Roy adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di sebuah PTS. Kehidupan rumah tangga saya bahagia, hingga peristiwa terakhir yang saya alami.
Selama kami menikah kehidupan seks kami menurut saya normal saja. Saya tidak tahu apa yang dimaksud dengan orgasme. Tahulah, saya dari keluarga yang kolot. Memang di SMA saya mendapat pelajaran seks, tetapi itu hanya sebatas teori saja. Saya tidak tahu apa yang dinamakan orgasme.
Saya memang menikmati seks. Saat kami melakukannya saya merasakan nikmat. Tetapi tidak berlangsung lama. Suami saya mengeluarkan spermanya hanya dalam 5 menit. Kemudian kami berbaring saja. Selama ini saya sangka itulah seks. Bahkan sampai anak kami lahir dan kini usianya sudah mencapai dua tahun. Dia seorang anak laki-laki yang lucu.
Di rumah kami tidak mempunyai pembantu. Karenanya saya yang membersihkan semua rumah dibantu oleh Roy. Roy adalah pria yang rajin. Secara fisik dia lebih ganteng dari suami saya. Suatu ketika saat saya membersihkan kamar Roy, tidak sengaja saya melihat buku Penthouse miliknya. Saya terkejut mengetahui bahwa Roy yang saya kira alim ternyata menyenangi membaca majalah ‘begituan’.
Lebih terkejut lagi ketika saya membaca isinya. Di Penthouse ada bagian bernama Penthouse Letter yang isinya adalah cerita tentang fantasi ataupun pengalaman seks seseorang. Saya seorang tamatan perguruan tinggi juga yang memiliki kemampuan bahasa Inggris yang cukup baik.
Saya tidak menyangka bahwa ada yang namanya oral seks. Dimana pria me’makan’ bagian yang paling intim dari seorang wanita. Dan wanita melakukan hal yang sama pada mereka. Sejak saat itu, saya sering secara diam-diam masuk ke kamar Roy untuk mencuri-curi baca cerita yang ada pada majalah tersebut.
Suatu ketika saat saya sibuk membaca majalah itu, tidak saya sadari Roy datang ke kamar. Ia kemudian menyapa saya. Saya malu setengah mati. Saya salting dibuatnya. Tapi Roy tampak tenang saja. Ketika saya keluar dari kamar ia mengikuti saya.
Saya duduk di sofa di ruang TV. Ia mengambil minum dua gelas, kemudian duduk disamping saya. Ia memberikan satu gelas kepada saya. Saya heran, saya tidak menyadari bahwa saya sangat haus saat itu. Kemudian ia mengajak saya berbicara tentang seks. Saya malu-malu meladeninya. Tapi ia sangat pengertian. Dengan sabar ia menjelaskan bila ada yang masih belum saya ketahui.
Tanpa disadari ia telah membuat saya merasa aneh. Excited saya rasa. Kini tangannya menjalari seluruh tubuh saya. Saya berusaha menolak. Saya berkata bahwa saya adalah istri yang setia. Ia kemudian memberikan argumentasi bahwa seseorang baru dianggap tidak setia bila melakukan coitus. Yaitu dimana sang pria dan wanita melakukan hubungan seks dengan penis pada liang kewanitaan.
Ia kemudian mencium bagian kemaluan saya. Saya mendorong kepalanya. Tangannya lalu menyingkap daster saya, sementara tangan yang lain menarik lepas celana dalam saya. Ia lalu melakukan oral seks pada saya. Saya masih mencoba untuk mendorong kepalanya dengan tangan saya. Tetapi kedua tangannya memegang kedua belah tangan saya. Saya hanya bisa diam. Saya ingin meronta, tapi saya merasakan hal yang sangat lain.
Tidak lama saya merasakan sesuatu yang belum pernah saya alami seumur hidup saya. Saya mengerang pelan. Kemudian dengan lembut menyuruhnya untuk berhenti. Ia masih belum mau melepaskan saya. Tetapi kemudian anak saya menangis, saya meronta dan memaksa ingin melihat keadaan anak saya. Barulah ia melepaskan pegangannya. Saya berlari menemui anak saya dengan beragam perasaan bercampur menjadi satu.
Ketika saya kembali dia hanya tersenyum. Saya tidak tahu harus bagaimana. Ingin saya menamparnya kalau mengingat bahwa sebenarnya ia memaksa saya pada awalnya. Tetapi niat itu saya urungkan. Toh ia tidak memperkosa saya. Saya lalu duduk di sofa kali ini berusaha menjaga jarak. Lama saya berdiam diri.
Ia yang kemudian memulai pembicaraan. Katanya bahwa saya adalah seorang wanita baru. Ya, saya memang merasakan bahwa saya seakan-akan wanita baru saat itu. Perasaan saya bahagia bila tidak mengingat suami saya. Ia katakan bahwa perasaan yang saya alami adalah orgasme. Saya baru menyadari betapa saya telah sangat kehilangan momen terindah disetiap kesempatan bersama suami saya.
Hari kemudian berlalu seperti biasa. Hingga suatu saat suami saya pergi keluar kota lagi dan anak saya sedang tidur. Saya akui saya mulai merasa bersalah karena sekarang saya sangat ingin peristiwa itu terulang kembali. Toh, ia tidak berbuat hal yang lain.
Saya duduk di sofa dan menunggu dia keluar kamar. Tapi tampaknya dia sibuk belajar di kamar. Mungkin dia akan menghadapi mid-test atau semacamnya. Saya lalu mencari akal supaya dapat berbicara dengannya. Saya kemudian memutuskan untuk mengantarkan minuman kedalam kamar.
Disana ia duduk di tempat tidur membaca buku kuliahnya. Saya katakan supaya dia jangan lupa istirahat sambil meletakkan minuman diatas meja belajarnya. Ketika saya permisi hendak keluar, ia berkata bahwa ia sudah selesai belajar dan memang hendak istirahat sejenak. Ia lalu mengajak saya ngobrol. Saya duduk ditempat tidur lalu mulai berbicara dengannya.
Tidak saya sadari mungkin karena saya lelah seharian, saya sambil berbicara lantas merebahkan diri diatas tempat tidurnya. Ia meneruskan bicaranya. Terkadang tangannya memegang tangan saya sambil bicara. Saat itu pikiran saya mulai melayang teringat kejadian beberapa hari yang lalu.
Melihat saya terdiam dia mulai menciumi tangan saya. Saat saya sadar, tangannya telah berada pada kedua belah paha saya, sementara kepalanya tenggelam diantara selangkangan saya. Oh, betapa nikmatnya. Kali ini saya tidak melawan sama sekali. Saya menutup mata dan menikmati momen tersebut.
Nafas saya semakin memburu saat saya merasakan bahwa saya mendekati klimaks. Tiba-tiba saya merasakan kepalanya terangkat. Saya membuka mata bingung atas maksud tujuannya berhenti. Mata saya terbelalak saat memandang ia sudah tidak mengenakan bajunya. Mungkin ia melepasnya diam-diam saat saya menutup mata tadi.
Tidak tahu apa yang harus dilakukan saya hanya menganga saja seperti orang bodoh. Saya lihat ia sudah tegang. Oh, betapa saya ingin semua berakhir nikmat seperti minggu lalu. Tangan kirinya kembali bermain diselangkangan saya sementara tubuhnya perlahan-lahan turun menutupi tubuh saya.
Perasaan nikmat kembali bangkit. Tangan kanannya lalu melolosi daster saya. Saya telanjang bulat kini kecuali bra saya. Tangan kirinya meremasi buah dada saya. Saya mengerang sakit. Tangan saya mendorong tangannya, saya katakan apa sih maunya. Dia hanya tersenyum.
Saya mendorongnya pelan dan berusaha untuk bangun. Mungkin karena intuisinya mengatakan bahwa saya tidak akan melawan lagi, ia meminggirkan badannya. Dengan cepat saya membuka kutang saya, lalu rebah kembali. Ia tersenyum setengah tertawa. Dengan sigap ia sudah berada diatas tubuh saya kembali dan mulai mengisapi puting susu saya sementara tangan kanannya kembali memberi kehidupan diantara selangkangan saya dan tangan kirinya mengusapi seluruh badan saya.
Selama kehidupan perkawinan saya dengan Niko, ia tidak pernah melakukan hal-hal seperti ini saat kami melakukan hubungan seks. Seakan-akan seks itu adalah buka, mulai, keluar, selesai. Saya merasakan diri saya bagaikan mutiara dihadapan Roy.
Kemudian Roy mulai mencium bibir saya. Saya balas dengan penuh gairah. Sekujur tubuh saya terasa panas sekarang. Kemudian saya rasakan alatnya mulai mencari-cari jalan masuk. Dengan tangan kanan saya, saya bantu ia menemukannya. Ketika semua sudah pada tempatnya, ia mulai mengayuh perahu cinta kami dengan bersemangat.
Kedua tangannya tidak henti-hentinya mengusapi tubuh dan dada saya. Saya hanya bisa memejamkan mata saya. Aduh, nikmatnya bukan kepalang. Tangannya lalu mengalungkan kedua tangan saya pada lehernya. Saya membuka mata saya. Ia menatap mata saya dengan sejuta arti. Kali ini saya tersenyum. Ia balas tersenyum. Mungkin karena gemas melihat saya, bibirnya lantas kembali memagut.
Oh, saya merasakan waktunya telah tiba. Kedua tangan saya menarik tubuhnya agar lebih merapat. Dia tampaknya mengerti kondisi saya saat itu. Ini dibuktikannya dengan mempercepat laju permainan. Ahh, saya mengerang pelan. Kemudian saya mendengar nafasnya menjadi berat dan disertai erangan saya merasakan kemaluan saya dipenuhi cairan hangat.
Sejak saat itu, saya dan dia selalu menunggu kesempatan dimana suami saya pergi keluar kota untuk dapat mengulangi perbuatan terkutuk itu. Betapa nafsu telah mengalahkan segalanya. Setiap kali akan bercinta, saya selalu memaksanya untuk melakukan oral seks kepada saya. Tanpa itu, saya tidak dapat hidup lagi. Saya benar-benar memerlukannya.
Dia juga sangat pengertian. Walaupun dia sedang malas melakukan hubungan seks, dia tetap bersedia melakukan oral seks kepada saya. Saya benar-benar merasa sangat dihargai olehnya.
Ceritanya dulu suami saya Niko punya komputer. Kemudian oleh Roy disarankan agar berlangganan internet. Menurutnya juga dapat dipakai untuk berbisnis. Suami saya setuju saja. Pernah Roy melihat saya memandangi Niko saat dia menggunakan internet, kemudian dia tanya kepada saya, apa saya kepingin tahu.
Niko yang mendengar lalu menyuruh Roy untuk mengajari saya menggunakan komputer dan internet. Pertama-tama saya suka karena banyak yang menarik. Hanya tinggal tekan tombol saja. Bagus sekali. Tetapi saya mulai bosan karena saya kurang mengerti mau ngapain lagi.
Saat itulah Roy lalu menunjukkan ada yang namanya Newsgroup di internet. Saat pertama kali baca saya terkejut sekali. Banyak berita dan pendapat yang menarik. Tetapi waktu saya tidak terlalu banyak. Saya harus mengurus anak saya. Dia baru dua tahun. Saya sayang sekali kepadanya. Kalau sudah tersenyum dapat menghibur saya walaupun dalam keadaan sedih.
Saya tidak mengerti program ini. Hanya Roy ajarkan kalau mau menulis tekan tombol ini. Terus begini, terus begini, dan seterusnya. Tetapi saya tidak cerita-cerita sama dia kalau kemarin saya sudah kirim berita ke Newsgroup. Takut dia marah sama saya. Saya hanya bingung mau cerita sama siapa. Masalahnya saya benar-benar sudah terjerumus. Saya tidak tahu bagaimana harus menghentikannya.
Kini saya bagaikan memiliki dua suami. Saya diperlakukan dengan baik oleh keduanya. Saya tahu suami saya sangat mencintai saya. Saya juga sangat mencintai suami saya. Tetapi saya tidak bisa melupakan kenikmatan yang telah diperkenalkan oleh Roy kepada saya.
Suami saya tidak pernah curiga sebab Roy tidak berubah saat suami saya ada di rumah. Tetapi bila Niko sudah pergi keluar kota, dia memperlakukan saya sebagaimana istrinya. Dia bahkan pernah memaksa untuk melakukannya di kamar kami. Saya menolak dengan keras. Biar bagaimana saya akan merasa sangat bersalah bila melakukannya ditempat tidur dimana saya dan Niko menjalin hubungan yang berdasarkan cinta.
Saya katakan dengan tegas kepada Roy bahwa dia harus menuruti saya. Dia hanya mengangguk saja. Saya merasa aman sebab dia tunduk kepada seluruh perintah saya. Saya tidak pernah menyadari bahwa saya salah. Benar-benar salah.
Suatu kali saya disuruh untuk melakukan oral seks kepadanya. Saya benar benar terkejut. Saya tidak dapat membayangkan apa yang harus saya lakukan atas ‘alat’nya. Saya menolak, tetapi dia terus memaksa saya. Karena saya tetap tidak mau menuruti kemauannya, maka akhirnya ia menyerah.
Kejadian ini berlangsung beberapa kali, dengan akhir dia mengalah. Hingga terjadi pada suatu hari dimana saat saya menolak kembali dia mengancam untuk tidak melakukan oral seks kepada saya. Saya bisa menikmati hubungan seks kami bila dia telah melakukan oral seks kepada saya terlebih dahulu.
Saya tolak, karena saya pikir dia tidak serius. Saya berpikir bahwa dia masih menginginkan seks sebagaimana saya menginginkannya. Ternyata dia benar-benar melakukan ancamannya. Dia bahkan tidak mau melakukan hubungan seks lagi dengan saya. Saya bingung sekali. Saya membutuhkan cara untuk melepaskan diri dari kerumitan sehari-hari. Bagi saya, seks merupakan alat yang dapat membantu saya menghilangkan beban pikiran.
Selama beberapa hari saya merasa seperti dikucilkan. Dia tetap berbicara dengan baik kepada saya. Tetapi setiap kali saya berusaha mengajaknya untuk melakukan hubungan seks dia menolak. Saya tidak tahu harus berbuat apa. Saya berusaha semampu saya untuk merayunya, tetapi dia tetap menolak.
Saya bingung, apa saya tidak cukup menarik. Wajah saya menurut saya cukup cantik. Pada masa-masa kuliah, banyak sekali teman pria saya yang berusaha mencuri perhatian saya. Teman wanita saya bilang bibir saya sensual sekali. Saya tidak mengerti bibir sensual itu bagaimana. Yang saya tahu saya tidak ambil pusing untuk hal-hal seperti itu.
Saya tidak diijinkan terlalu banyak keluar rumah oleh orang tua saya kecuali untuk keperluan les ataupun kursus. Saya orangnya supel dan tidak pilih-pilih dalam berteman. Mungkin hal ini yang (menurut saya pribadi)menyebabkan banyak teman pria yang mendekati saya.
Sesudah melahirkan, saya tetap melanjutkan aktivitas senam saya. Dari sejak masa kuliah saya senang senam. Saya tahu saya memiliki tubuh yang menarik, tidak kalah dengan yang masih muda dan belum menikah. Kulit saya putih bersih, sebab ibu saya mengajarkan bagaimana cara merawat diri.
Bila saya berjalan dengan suami saya, selalu saja pria melirik kearah saya. Suami saya pernah mengatakan bahwa dia merasa sangat beruntung memiliki saya. Saya juga merasa sangat beruntung memiliki suami seperti dia. Niko orangnya jujur dan sangat bertanggung jawab. Itu yang sangat saya sukai darinya. Saya tidak hanya melihat dari fisik seseorang, tetapi lebih dari pribadinya.
Tetapi Roy sendiri menurut saya sangatlah ganteng. Mungkin itu pula sebabnya, banyak teman wanitanya yang datang kerumah. Katanya untuk belajar. Mereka biasa belajar di teras depan rumah kami. Roy selain ganteng juga pintar menurut saya. Tidaklah sulit baginya untuk mencari wanita cantik yang mau dengannya.
Saya merasa saya ditinggalkan. Roy tidak pernah mengajak saya untuk melakukan hubungan seks lagi. Dia sekarang bila tidak belajar dikamar, lebih banyak menghabiskan waktunya dengan teman-teman wanitanya. Saya kesepian sekali dirumah. Untung masih ada anak saya yang paling kecil yang dapat menghibur.
Hingga suatu saat saya tidak dapat menahan diri lagi. Malam itu, saat Roy masuk ke kamarnya setelah menonton film, saya mengikutinya dari belakang. Saya katakan ada yang perlu saya bicarakan. Anak saya sudah tidur saat itu. Dia duduk di tempat tidurnya. Saya bilang saya bersedia melakukannya hanya saya tidak tahu apa yang harus saya perbuat.
Dengan gesit dia membuka seluruh celananya dan kemudian berbaring. Dia katakan bahwa saya harus menjilati penisnya dari atas hingga bawah. Walaupun masih ragu-ragu, saya lakukan seperti yang disuruh olehnya. Penisnya mendadak ‘hidup’ begitu lidah saya menyentuhnya. Kemudian saya disuruh membasahi seluruh permukaan penisnya dengan menggunakan lidah saya.
Dengan bantuan tangan saya, saya jilati semua bagian dari penisnya sebagaimana seorang anak kecil menjilati es-krim. Tidak lama kemudian, saya disuruh memasukkan penisnya kedalam mulut saya. Saya melonjak kaget. Saya bilang, dia sendiri tidak memasukkan apa apa kedalam mulutnya saat melakukan oral seks kepada saya, kenapa saya harus dituntut melakukan hal yang lebih.
Dia berkata bahwa itu disebabkan karena memang bentuk genital dari pria dan wanita berbeda. Jadi bukan masalah apa-apa. Dia bilang bahwa memang oral seks yang dilakukan wanita terhadap pria menuntut wanita memasukkan penis pria kedalam mulutnya. Sebenarnya saya juga sudah pernah baca dari majalah-majalah Penthouse miliknya, saya hanya berusaha menghindar sebab saya merasa hal ini sangatlah tidak higienis.
Karena khawatir saya tidak memperoleh apa yang saya inginkan, saya menuruti kemauannya. Kemudian saya disuruh melakukan gerakan naik dan turun sebagaimana bila sedang bercinta, hanya bedanya kali ini, penisnya berada di dalam mulut saya, bukan pada liang senggama saya.
Selama beberapa menit saya melakukan hal itu. Saya perlahan-lahan menyadari, bahwa oral seks tidaklah menjijikkan seperti yang saya bayangkan. Dulu saya membayangkan akan mencium atau merasakan hal-hal yang tidak enak. Sebenarnya hampir tidak terasa apa-apa. Hanya cairan yang keluar dari penisnya terasa sedikit asin. Masalah bau, seperti bau yang umumnya keluar saat pria dan wanita berhubungan seks.
Tangannya mendorong kepala saya untuk naik turun semakin cepat. Saya dengar nafasnya semakin cepat, dan gerakan tangannya menyebabkan saya bergerak semakin cepat juga. Kemudian menggeram pelan, saya tahu bahwa dia akan klimaks, saya berusaha mengeluarkan alatnya dari mulut saya, tetapi tangannya menekan dengan keras. Saya panik. Tidak lama mulut saya merasakan adanya cairan hangat, karena takut muntah, saya telan saja dengan cepat semuanya, jadi tidak terasa apa-apa.
Saat dia sudah tenang, dia kemudian melepaskan tangannya dari kepala saya. Saya sebenarnya kesal karena saya merasa dipaksa. Tetapi saya diam saja. Saya takut kalau dia marah, semua usaha saya menjadi sia-sia saja. Saya bangkit dari tempat tidur untuk pergi berkumur. Dia bilang bahwa saya memang berbakat. Berbakat neneknya, kalau dia main paksa lagi saya harus hajar dia.
Sesudah nafasnya menjadi tenang, dia melakukan apa yang sudah sangat saya tunggu-tunggu. Dia melakukan oral seks kepada saya hampir 45 menit lebih. Aduh nikmat sekali. Saya orgasme berulang-ulang. Kemudian kami mengakhirinya dengan bercinta secara ganas.
Sejak saat itu, oral seks merupakan hal yang harus saya lakukan kepadanya terlebih dahulu sebelum dia melakukan apa-apa terhadap saya. Saya mulai khawatir apakah menelan sperma tidak memberi efek samping apa-apa kepada saya. Dia bilang tidak, malah menyehatkan. Karena sperma pada dasarnya protein. Saya percaya bahwa tidak ada efek samping, tetapi saya tidak percaya bagian yang ‘menyehatkan’. Hanya saya jadi tidak ambil pusing lagi.
Tidak lama berselang, sekali waktu dia pulang kerumah dengan membawa kado. Katanya untuk saya. Saya tanya apa isinya. Baju katanya. Saya gembira bercampur heran bahwa perhatiannya menjadi begitu besar kepada saya. Saat saya buka, saya terkejut melihat bahwa ini seperti pakaian dalam yang sering digunakan oleh wanita bila dipotret di majalah Penthouse. Saya tidak tahu apa namanya, tapi saya tidak bisa membayangkan untuk memakainya.
Dia tertawa melihat saya kebingungan. Saya tanyakan langsung kepadanya sebenarnya apa sih maunya. Dia bilang bahwa saya akan terlihat sangat cantik dengan itu. Saya bilang “No way”. Saya tidak mau dilihat siapapun menggunakan itu. Dia bilang bahwa itu sekarang menjadi ’seragam’ saya setiap saya akan bercinta dengannya.
Karena saya pikir toh hanya dia yang melihat, saya mengalah. Memang benar, saat saya memakainya, saya terlihat sangat seksi. Saya bahkan juga merasa sangat seksi. Saya menggunakannya di dalam, dimana ada stockingnya, sehingga saya menggunakan pakaian jeans di luar selama saya melakukan aktivitas dirumah seperti biasa. Efeknya sungguh di luar dugaan saya. Saya menjadi, apa itu istilahnya, horny sekali.
Saya sudah tidak tahan menunggu waktunya tiba. Dirinya juga demikian tampaknya. Malam itu saat saya melucuti pakaian saya satu persatu, dia memandangi seluruh tubuh saya dengan sorot mata yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Kami bercinta bagaikan tidak ada lagi hari esok.
Sejak saat itu, saya lebih sering lagi dibelikan pakaian dalam yang seksi olehnya. Saya tidak tahu dia mendapatkan uang darimana, yang saya tahu semua pakaian ini bukanlah barang yang murah. Lama-kelamaan saya mulai khawatir untuk menyimpan pakaian ini dilemari kami berdua (saya dan Niko) sebab jumlahnya sudah termasuk banyak. Karenanya, pakaian ini saya taruh di dalam lemari Roy.
Dia tidak keberatan selama saya bukan membuangnya. Katanya, dengan pakaian itu kecantikan saya bagai bidadari turun dari langit. Pakaian itu ada yang berwarna hitam, putih maupun merah muda. Tetapi yang paling digemari olehnya adalah yang berwarna hitam. Katanya sangat kontras warnanya dengan warna kulit saya sehingga lebih membangkitkan selera.
Saya mulai menikmati hal-hal yang diajarkan oleh Roy kepada saya. Saya merasakan semua bagaikan pelajaran seks yang sangat berharga. Ingin saya menunjukkan apa yang telah saya ketahui kepada suami saya. Sebab pada dasarnya, dialah pria yang saya cintai. Tetapi saya takut bila dia beranggapan lain dan kemudian mencium perbuatan saya dan Roy.
Saya tidak ingin rumah tangga kami hancur. Tetapi sebaliknya, saya sudah tidak dapat lagi meninggalkan tingkat pengetahuan seks yang sudah saya capai sekarang ini.
Suatu ketika, Roy pulang dengan membawa teman prianya. Temannya ini tidak seganteng dirinya, tetapi sangat macho. Pada mukanya masih tersisa bulu-bulu bekas cukuran sehingga wajahnya sedikit terlihat keras dan urakan. Roy memperkenalkan temannya kepada saya yang ternyata bernama Bari.
Kami ngobrol panjang lebar. Bari sangat luas pengetahuannya. Saya diajak bicara tentang politik hingga musik. Menurut penuturannya Bari memiliki band yang sering main dipub. Ini dilakukannya sebagai hobby serta untuk menambah uang saku. Saya mulai menganggap Bari sebagai teman.
Bari semakin sering datang kerumah. Anehnya, kedatangan Bari selalu bertepatan dengan saat dimana Niko sedang tidak ada dirumah. Suatu ketika saya menemukan mereka duduk diruang tamu sambil meminum minuman yang tampaknya adalah minuman keras. Saya menghampiri mereka hendak menghardik agar menjaga kelakuannya.
Ketika saya dekati ternyata mereka hanya minum anggur. Mereka lantas menawarkan saya untuk mencicipinya. Sebenarnya saya menolak. Tetapi mereka memaksa karena anggur ini lain dari yang lain. Akhirnya saya coba walaupun sedikit. Benar, saya hanya minum sedikit. Tetapi tidak lama saya mulai merasa mengantuk. Selain rasa kantuk, saya merasa sangat seksi.
Karena saya mulai tidak kuat untuk membuka mata, Roy lantas menyarankan agar saya pergi tidur saja. Saya menurut. Roy lalu menggendong saya ke kamar tidur. Saya heran kenapa saya tidak merasa malu digendong oleh Roy dihadapan Bari. Padahal Bari sudah tahu bahwa saya sudah bersuami. Saya tampaknya tidak dapat berpikir dengan benar lagi.
Kata Roy, kamar saya terlalu jauh, padahal saya berat, jadi dia membawa saya ke kamarnya. Saya menolak, tetapi dia tetap membawa saya ke kamarnya. Saya ingin melawan tetapi badan rasanya lemas semua. Sesampainya dikamar, Roy mulai melucuti pakaian saya satu persatu. Saya mencoba menahan, karena saya tidak mengerti apa tujuannya. Karena saya tidak dalam kondisi sadar sepenuhnya, perlawanan saya tidak membawa hasil apa apa.
Kini saya berada diatas tempat tidur dengan keadaan telanjang. Roy mulai membuka pakaiannya. Saya mulai merasa bergairah. Begitu dirinya telanjang, lidahnya mulai bermain-main didaerah selangkangan saya. Saya memang tidak dapat bertahan lama bila dia melakukan oral seks terhadap saya. Saya keluar hanya dalam beberapa saat. Tetapi lidahnya tidak kunjung berhenti. Tangannya mengusapi payudara saya. Kemudian mulutnya beranjak menikmati payudara saya.
Kini kami melakukannya dalam ‘missionary position’. Begitulah istilahnya kalau saya tidak salah ingat pernah tertulis dimajalah-majalah itu. Ah, nikmat sekali. Saya hampir keluar kembali. Tetapi ia malah menghentikan permainan. Sebelum saya sempat mengeluarkan sepatah katapun, tubuh saya sudah dibalik olehnya. Tubuh saya diangkat sedemikian rupa sehingga kini saya bertumpu pada keempat kaki dan tangan dalam posisi seakan hendak merangkak.
Sebenarnya saya ingin tiduran saja, saya merasa tidak kuat untuk menopang seluruh badan saya. Tetapi setiap kali saya hendak merebahkan diri, ia selalu mengangkat tubuh saya. Akhirnya walaupun dengan susah payah, saya berusaha mengikuti kemauannya untuk tetap bangkit. Kemudian dia memasukkan penisnya ke dalam liang kewanitaan saya. Tangannya memegang erat pinggang saya, lalu kemudian mulai menggoyangkan pinggangnya. Mm, permainan dimulai kembali rupanya.
Kembali kenikmatan membuai diri saya. Tanpa saya sadari, kali ini, setiap kali dia menekan tubuhnya kedepan, saya mendorong tubuh saya kebelakang. Penisnya terasa menghunjam-hunjam kedalam tubuh saya tanpa ampun yang mana semakin menyebabkan saya lupa diri.
Saya keluar untuk pertama kalinya, dan rasanya tidak terkira. Tetapi saya tidak memiliki maksud sedikitpun untuk menghentikan permainan. Saya masih ingin menggali kenikmatan demi kenikmatan yang dapat diberikan olehnya kepada saya. Roy juga mengerti akan hal itu. Dia mengatur irama permainan agar bisa berlangsung lama tampaknya.
Sesekali tubuhnya dibungkukkannya kedepan sehingga tangannya dapat meraih payudara saya dari belakang. Salah satu tangannya melingkar pada perut saya, sementara tangan yang lain meremasi payudara saya. Saat saya menoleh kebelakang, bibirnya sudah siap menunggu. Tanpa basa-basi bibir saya dilumat oleh dirinya.
Saya hampir mencapai orgasme saya yang kedua saat dia menghentikan permainan. Saya bilang ada apa, tetapi dia langsung menuju ke kamar mandi. Saya merasa sedikit kecewa lalu merebahkan diri saya ditempat tidur. Jari tangan saya saya selipkan dibawah tubuh saya dan melakukan tugasnya dengan baik diantara selangkangan saya. Saya tidak ingin’mesin’ saya keburu dingin karena kelamaan menunggu Roy.
Tiba-tiba tubuh saya diangkat kembali. Tangannya dengan kasar menepis tangan saya. Iapun dengan langsung menghunjamkan penisnya kedalam tubuh saya. Ah, kenapa jadi kasar begini. Belum sempat saya menoleh kebelakang, ia sudah menarik rambut saya sehingga tubuh saya terangkat kebelakang sehingga kini saya berdiri pada lutut saya diatas tempat tidur.
Rambut saya dijambak kebelakang sementara pundaknya menahan punggung saya sehingga kepala saya menengadah keatas. Kepalanya disorongkan kedepan untuk mulai menikmati payudara saya. Dari mulut saya keluar erangan pelan memintanya untuk melepaskan rambut saya. Tampaknya saya tidak dapat melakukan apa-apa walaupun saya memaksa. Malahan saya mulai merasa sangat seksi dengan posisi seperti ini.
Semua ini dilakukannya tanpa berhenti menghunjamkan dirinya kedalam tubuh saya. Saya merasakan bahwa penisnya lebih besar sekarang. Apakah ia meminum semacam obat saat dikamar mandi? Ah, saya tidak peduli, sebab saya merasakan kenikmatan yang teramat sangat.
Yang membuat saya terkejut ketika tiba-tiba dua buah tangan memegangi tangan saya dari depan. Apa apaan ini? Saya mulai mencoba meronta dengan sisa tenaga yang ada pada tubuh saya. Kemudian tangan yang menjambak saya melepaskan pegangannya. Kini saya dapat melihat bahwa Roy berdiri diatas kedua lututnya diatas tempat tidur dihadapan saya.
Jadi, yang saat ini menikmati saya adalah… Saya menoleh kebelakang. Bari! Bari tanpa membuang kesempatan melumat bibir saya. Saya membuang muka, saya marah sekali, saya merasa dibodohi. Saya melawan dengan sungguh-sungguh kali ini. Saya mencoba bangun dari tempat tidur. Tetapi
Bari menahan saya. Tangannya mencengkeram pinggang saya dan menahan saya untuk berdiri. Sementara itu Roy memegangi kedua belah tangan saya. Saya sudah ingin menangis saja.
Saya merasa diperalat. Ya, saya hanya menjadi alat bagi mereka untuk memuaskan nafsu saja. Sekilas teringat dibenak saya wajah suami dan anak saya. Tetapi kini semua sudah terlambat. Saya sudah semakin terjerumus.
Roy bergerak mendekat hingga tubuhnya menekan saya dari depan sementara Bari menekan saya dari belakang. Dia mulai melumat bibir saya. Saya tidak membalas ciumannya. Tetapi ini tidak membuatnya berhenti menikmati bibir saya. Lidahnya memaksa masuk kedalam mulut saya. Tangan saya dilingkarkannya pada pinggangnya, sementara Bari memeluk kami bertiga.
Saya mulai merasakan sesak napas terhimpit tubuh mereka. Tampaknya ini yang diinginkan mereka, saya bagaikan seekor pelanduk di antara dua gajah. Perlahan-lahan kenikmatan yang tidak terlukiskan menjalar disekujur tubuh saya. Perasaan tidak berdaya saat bermain seks ternyata mengakibatkan saya melambung di luar batas imajinasi saya sebelumnya. Saya keluar dengan deras dan tanpa henti. Orgasme saya datang dengan beruntun.
Tetapi Roy tidak puas dengan posisi ini. Tidak lama saya kembali pada ‘dog style position’. Roy menyorongkan penisnya kebibir saya. Saya tidak mau membuka mulut. Tetapi Bari menarik rambut saya dari belakang dengan keras. Mulut saya terbuka mengaduh. Roy memanfaatkan kesempatan ini untuk memaksa saya mengulum penisnya.
Kemudian mereka mulai menyerang tubuh saya dari dua arah. Dorongan dari arah yang satu akan menyebabkan penis pada tubuh mereka yang berada diarah lainnya semakin menghunjam. Saya hampir tersedak. Roy yang tampaknya mengerti kesulitan saya mengalah dan hanya diam saja. Bari yang mengatur segala gerakan.
Tidak lama kemudian mereka keluar. Sesudah itu mereka berganti tempat. Permainan dilanjutkan. Saya sendiri sudah tidak dapat menghitung berapa banyak mengalami orgasme. Ketika mereka berhenti, saya merasa sangat lelah. Walupun dengan terhuyung-huyung, saya bangkit dari tempat tidur, mengenakan pakaian saya seadanya dan pergi ke kamar saya.
Di kamar saya masuk ke dalam kamar mandi saya. Di sana saya mandi air panas sambil mengangis. Saya tidak tahu saya sudah terjerumus kedalam apa kini. Yang membuat saya benci kepada diri saya, walaupun saya merasa sedih, kesal, marah bercampur menjadi satu, namun setiap saya teringat kejadian itu, saya merasa basah pada selangkangan saya.
Malam itu, saat saya menyiapkan makan malam, Roy tidak berbicara sepatah katapun. Bari sudah pulang. Saya juga tidak mau membicarakannya. Kami makan sambil berdiam diri.
Sejak saat itu, Bari tidak pernah datang lagi. Saya sebenarnya malas bicara kepada Roy. Saya ingin menunjukkan kepadanya bahwa saya tidak suka dengan caranya menjebak saya. Tetapi bila ada suami saya saya memaksakan diri bertindak biasa. Saya takut suami saya curiga dan bertanya ada apa antara saya dan Roy.
Hingga pada suatu kesempatan, Roy berbicara bahwa dia minta maaf dan sangat menyesali perbuatannya. Dikatakannya bahwa ‘threesome’ adalah salah satu imajinasinya selama ini. Saya mengatakan kenapa dia tidak melakukannya dengan pelacur. Kenapa harus menjebak saya. Dia bilang bahwa dia ingin melakukannya dengan ’someone special’.
Saya tidak tahu harus ngomong apa. Hampir dua bulan saya melakukan mogok seks. Saya tidak peduli kepadanya. Saya membalas perbuatannya seperti saat saya pertama kali dipaksa untuk melakukan oral seks kepadanya.
Selama dua bulan, ada saja yang diperbuatnya untuk menyenangkan saya. Hingga suatu waktu dia membawa makanan untuk makan malam. Saya tidak tahu apa yang ada dipikirannya. Hanya pada saat saya keluar, diatas meja sudah ada lilin. Saat saya duduk, dia mematikan sebahagian lampu sehingga ruangan menjadi setengah gelap.
Itu adalah ‘candle light dinner’ saya yang pertama seumur hidup. Suami saya tidak pernah cukup romantis untuk melakukan ini dengan saya. Malam itu dia kembali minta maaf dan benar-benar mengajak saya berbicara dengan sungguh-sungguh. Saya tidak tahu harus bagaimana.
Saya merasa saya tidak akan pernah memaafkannya atas penipuannya kepada saya. Hanya saja malam itu begitu indah sehingga saya pasrah ketika dia mengangkat saya ke kamar tidurnya


SILAHKAN DI INVITE CONTACT KAMI :

BBM : D872D7D9
WECHAT : PELANGI99COM
WA : +855 166 75 661
LINE : PELANGI99.COM
IG : INDOPELANGI99

SILAHKAN BOSS ^^

Share:

Blogger news

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Vip Domino || Kisah 7 anak yang selamat dari tragedi titanic.

Tenggelam kapal titanic udah dikenal sebagai salah satu tragedi paling menakutkan dalam sejarah. Ribuan orang kehilangan nyawa karena tengg...

Blogger templates