Blogroll

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 15 Juni 2018

Pelangi99 || Sex Anak Sekolah SMP

pelangiasik.com

Aku seorang laki-laki, masih bujangan, usiaku sudah menginjak 35 Tahun, tinggi badan cuma 160 cm, badanku kurus kerempeng, kulit sawo matang, entah kenapa ga bisa gemuk, padahal nafsu makanku ga pernah bermasalah, aku tinggal di sebuah komplek perumahan dengan jarak masing-masih rumah yang lumayan rapat, sehingga kadang suara suara kencang tetangga sebelah kanan dan kiri yang sedang bertengkar atau berbicara kencang bisa sayup sayup kedengaran.

Cerita berawal ketika pagi2 aku sedang duduk duduk di depan rumah, anak perempuan tetangga depan rumahku sedang bersiap-siap berangkat sekolah, namanya yeni, baru kelas 3 smp umurnya sekitar 14 tahun, kulit putih bersih, dengan wajah ke orientalan, posturnya masih terlihat kurus kerempeng dengan baju smpnya, tanpa sengaja aku melirik ke arahnya, dia baru keluar rumah, hendak memakai sepatu. Dengan santainya dia jongkok ketika hendak memakai sepatu, tidak sadar kedua kakinya seenaknya ngangkang sehingga memperlihatkan celana dalamnya yang berwarna pink dan kedua pahanya yang putih mulus, karena jarak rumah kami yang berhadapan hanya dipisahkan jalan perumahan kecil selebar 2 meter saja, maka terlihat jelas pemandangan itu, sampai2 ketika kuperhatikan dengan seksama, celana dalam yang dia pakai ternyata agak transparan, sehingga belahan vaginanya terpeta jelas dan samar2 terlihat, aku perhatikan tanpa berkedip sampai dia selesai memakai sepatu dan siap-siap keluar rumah. dia hanya tersenyum ketika melihat aku dan aku sapa basa-basi.
“berangkat sekolah dik ?”.
wajahnya aku perhatikan dari dekat, ternyata cantik juga ini anak.
“ya Om, ini buru-buru takut telat ke sekolah” jawabnya.
dengan senyum polos dia ngeloyor pergi dengan sepeda kayuhnya.
Selagi deg-degan membayangkan kejadian tadi melintas tetangga sebelah kamarku, namanya ani, umur sekitar 27 tahun, sudah menikah tapi belum ada anak, suaminya sopir bus antar kota, pulang kerja 3 hari sekali, jadi sering ditinggal keluar kota oleh suaminya. setiap kali si ani lewat aku ga pernah melewatkan sekalipun untuk nongkrong di depan rumah untuk menyapanya.
“kemana mbak ? belanja ?” sapaku
“iya mas, beli sayur saja kok” balasnya ani setiap kali keluar hendak belanja ke warung, sering cuma pakai daster tipis, dan selalu tidak memakai BH, sehingga payudaranya terlihat jelas dibalik dasternya, dan tidak ketinggalan putingnya yang masih rata samar2 dibalik dasternya, itulah kenapa aku tidak pernah melewatkan duduk2 di depan rumah ketika pagi ( dapat pemandangan indah dari 2 orang wanita sekaligus ).
Suatu sore ketika aku habis mandi dan duduk di teras rumah, kulihat Yeni sedang duduk diteras rumahnya, dengan menggunakan celana pendek, pendek sekali malah sehingga hampir seluruh pahanya terlihat, begitu mulus, dia hanya memakai kaos tipis tanpa lengan, dia asik sedang mengutak atik laptopnya, sekali sekali mengeluh sambil memainkan keyboard laptopnya berulang ulang, mungkin sedang ada masalah dengan laptopnya.
aku samperin yeni yang sepertinya sebal karena laptopnya sedang hang.
“kenapa yen, laptopnya ?” sapaku.
“ini om laptop yeni kok layarnya diem aja ga bisa diapa apain sejak dinyalain tadi”
“o mungkin kena virus” tambahku
“iya nih mungkin, tadi abis pinjem flashdisk temen mindahin lagu, habis itu kok jadi gini” katanya
“mau om benerin ? om kan kerja di tempat servis komputer” tawarku
“tapi kan ongkos servisnya mahal ya om ?” tanya dia
“kalo sama yeni ga usah bayar lah, kan sama tetangga sendiri” jawabku “tapi laptopnya om bawa dulu ke rumah buat di benerinya, mau ?”
“mau om kalo begitu, eh boleh ga yeni ikut ngeliat om nyervis laptopnya ? kalo boleh, yeni ijin mama dulu,”
“boleh saja” kesempatan nih, sambil benerin laptop bisa dapet ngecengin anak seksi ini pikirku
Laptop dia aku bawa ke rumah untuk diservis, sesampai dirumah aku cek langsung laptopnya, ternyata bener, osnya eror kena virus, lumayan agak lama nih scan virusnya.
“om gimana laptopnya ?” tiba2 yeni sudah nongol di belakangku, berani juga nih anak nylonong langsung masuk rumah.
“kena virus, aga lama benerinya” jawabku
Yeni langsung duduk disampingku, ikut ngeliat laptopnya, dengan cueknya mepet ke badanku karena kursi cuma ada 1, wangi badannya terasa segar disebelahku, tanpa sadar pula dia menempelkan payudaranya ke lenganku, terasa lembut walaupun kulihat belum terlalu besar.
lama dia duduk rapat di deketku hingga lama2 aku jadi deg2an dan tidak terasa kelaminku tegang karena terangsang, saat aku lirik dia ternyata wajahnya sangat dekat di sebelahku, cantik sekali ternyata dari dekat, aku memutar otak bagaimana caranya bisa menikmati tubuhnya.
“om numpang ke kamar mandi ya, mau pipis nih, tolong dianterin dong, takut” tiba tiba dia nanya.
“itu lurus saja” kataku
“ ga mau, dianterin, takut” pintanya manja
akhirnya aku anter yeni kebelakang, dia buru buru masuk ke kamar mandi, tanpa menutup pintu, langsung dia buka celana pendeknya dan jongkok langsung pipis. mungkin karena kebelet dia ga sempet tutup pintunya, aku hanya melihat melongo saja, entah dari mana datengnya niat jahatku, aku langsung susul masuk ke kamar mandi, dan segera mengunci pintu dari dalam.
“om, kok masuk aja, yeni kan lagi pipis… malu tau !!!!” Cerita 17 Tahun
“om kebelet pipis juga nih, lagian yeni juga ga nutup pintu” balasku
setelah yeni selesai pipis dan membersihkan bekasnya, belum sempat dia memakai celana pendek dan cdnya langsung kutarik dia kepelukanku, dan kupeluk erat, bibirnya langsung kucium, awalnya dia berontak, mau teriak, tapi pelukan eratku buat dia merasa lemas sehingga dia hanya diam saja ketika kuciumi bibir, wajahnya dengan beringas.
“om sayang yeni, om cinta sama yeni, om akan lakuin apa saja untuk memikili yeni” rayuku
“om … ahhh” yeni akhirnya pasrah ketika kucumbu seluruh wajahnya, tanganku diam2 masuk ke sela2 bajunya dan meremas2 payudaranya yang masih dibalik bh, dengan sigap kulepas bhnya dengan satu tangan sambil terus kucumbu dia, tak tahu mengapa, yeni hanya diam saja ketika aku melakukan semua itu, sesekali mendesah pas kuciumin bibirnya.
Sekarang Yeni hanya memakai kaos tanpa lengan saja, bhnya sudah kulepas, celana pendek dan cd masih melorot, tanganku bergerak kebawah ke arah kemaluannya yang sudah terbuka, masih basah, dan belum berbulu, desahannya semakin kencang ketika ujung jariku mulai mengelus pinggir vaginanya, dan mulai mengelus lembut klitorisnya yang masih kecil. kemaluanku sudah tegang dari tadi, aku lepas celanaku, hingga tampak “pedang” yang menjulang, walau aku kurus kecil tapi anuku tetep besar, haha.
Yeni semakin pasrah saat melihat anuku, dia semakin memejamkan mata, mungkin karena risih, takut dan malu jadi satu.
“Yeni jangan takut, ya. ga sakit kok, malah enak banget, kaya digelitikin saja kok rasanya” rayuku
“yeni takut om, takut sakit, yeni takut dimarahin mama,” Cerita Panas
“ gpp, kok, om sayang sama yeni, om udah ga tahan dengan perasaan om, om pengen memiliki yeni,” rayuku lagi
karena Yeni merengek2 terus, tanpa babibu aku sikat saja sekalian, posisi kami masih berdiri, kurenggangkan kakinya, dah langsung kutusukkan pedangku yang sudah siap sejak tadi, dengan kerja keras kubongkar juga keperawanannya, aku bekap mulutnya saat selaput daranya kurobek, karena takut teriakanya terdengar sampe keluar, setelah beberapa kali keluar masuk vaginanya, aku mulai bisa menikmati vaginanya yang masih peret.
Yeni hanya menangis tersedu saat keperawanannya kurengut, “sakit om” ratapnya
Aku tidak perduli, masih terus saja ku goyang anuku keluar masuk vaginanya, lama lama dia merasa keenakan juga, sekali sekali meleguh ketika aku percepat goyanganku. “ ah….uh…ah…” desahnya, tangannya mulai memelukku, kakinya mulai menggelantung dipahaku, setelah 5 menit aku goyang dia, tiba2 dia mencakar punggungku dan badannya mengejang, sambil meleguh panjang “ahhhhhh uhhhhhhh, om, yeni pipis” . “gapa yen pipis saja” balasku sambil terus menggoyang pinggulku, tidak berapa lama aku juga merasakan sperti hendak ejakulasi, kugoyang semakin kencang, pas saat air maniku hendak keluar, kucabut dari vaginanya, kuturunkan dia sampai terduduk, dan kuarahkan pedangku ke wajahnya, “ahhhhhh….ah…..ah……ah……..” desahku sambil mengarahkan sperma yang keluar ke wajahnya. Aku terduduk lemas di depannya setelah itu.
“Sakit Om, kemaluanku berdarah hiks…” lirih desahnya.
“ maaf ya Yeni, om akan bertanggungjawab jika terjadi apa apa, tapi yeni jangan bilang siapa siapa ya, om sayang yeni, sambil kucium dahinya”
setelah membersihkan diri masing2 aku rencananya hendak melanjutkan kembali memperbaiki laptopnya, Yeni pamit pulang tak lama setalah itu. sebelum pulang kucium dahi nya dan kuyakinkan kalau aku bner bener mencintainya. Yeni hanya mengangguk dan bilang “Om harus janji, om tetep sayang Yeni, Pintanya lirih” aku yakinkan kembali dia dan kuantar sampai depan pintu rumahku.
Setelah Yeni pulang, aku lembur melanjutkan memperbaiki os laptopnya yang eror sampe selesai.
malamnya saat aku hendak tidur terdengar desahan dari sebelah rumahku, sepertinya si ani, tapi kok desah2 gitu, aku coba tengok lewat belakang rumah, rumah kami memang masih ada sediki halaman yang tidak berpagar sehingga aku bisa mengintip lewat jendela dapurnya, kulihat dari sela korden, ani sedang duduk di meja dapur, tidak berpakaian sama sekali, tangan kanan sedang meremas payudaranya yang berukuran sedang dan tangan kirinya sedang mencolok2 vaginanya, sepertinya dia sedang bergairah dan mencoba memuaskan diri sendiri.
Pura pura tidak tahu aku ketuk pintu dapurnya “mbak ani, barusan saya denger ada ribut2 di dalam, mbak tidak apa apa ?” tanyaku
“eh anu, gapapa mas cuma kucing saja kok” jawabnya, sambil panik sepertinya
“o saya cuma memastikan saja mbak, boleh saja masuk mbak ?”
“eh sebentar” katanya ani bukain pintu, dia ternyata sudah memakai rok tipis, “cepet juga pake bajunya” pikirku terkekeh.
“suami mbak kapan pulang ?” tanyaku
“paling 2 hari lagi baru pulang mas, jadi sendiri, untungnya ada mas di sebelah jd ga terlalu takut karena sendirian” katanya
“mau ditemenin mbak, biar ga sepi” godaku sambil terkekeh
“ah mas ini”
“bener mbak, kan suami mbak juga ga ada, pasti kesepian kan” sambil berkata begitu diam2 aku tutup pintu dapur dan menguncinya,
“ya sih, tapi….”
tanpa ba bibu aku segera peluk dia, kuciumi dia, ternyata ani juga membalas ciumanku, dengan bernafsu malah, langsung kubopong saja dia ke ruang tengah, kurebahkan di sofa, kucumbu “mbak, kalo suami mbak ga ada, saya bersedia nemenin hari hari sepi mbak, kataku bernafsu” “ah…. ah….” dia hanya mendesah saat ku emut putingnya setelah sebelumnya kutarik lepas daster tipisnya, dia ternyata tidak sempat memakai apa apa selain daster, jadi tambah ringan kerjaanku hehehe.
Aku langsung lepaskan juga seluruh pakainku, dan tanpa malu malu, ani langsung mencengkeram pedangku yang sudah tegang dari tadi “anumu besar sekali ya mas” aku hanya nyengir, ani mulai mengocok anuku dan mengemutnya, aku hanya meremas2 payudaranya yang kencang dan putih, dengan puting coklat muda, setelah aga lama, dia sudah tidak tahan, akhirnya aku disuruh telentang di bawah, dan dia mulan pelan2 memasukkan anuku ke vaginanya, ternyata vaginanya masih seret, sangat nikmat, ani mulai menggoyang maju mundur sambil meremas2 payudaranya, aku hanya pasrah dibawah tubuhnya, “ah ……..ah…..ah…ah…ough….. aku mau keluar mas !!!!” tak berapa lama dia sudah ejakukasi, ternyata cepet banget dia ejakulasi, aku jadi tertawa dalam hati
Malam itu aku buat dia 4 kali puas sebelum akhirnya aku mengeluarkan sperma di dalam vaginanya.
Hari yang melelahkan buatku hehehe
 
pelangiasik.com
Share:

Pelangi99 || Di Periksa Dokter Jadi Sange

pelangiasik.com

Perkenalakan aq Andi (nama samaran) usia 30 thn, wni keturunan cina-manado, tinggal di kota Semarang. Aq bekerja di pengelolaan gedung mall yang cukup besar di kota ini.
Ditempat ini, aq tak hanya dikenal sebagai salah satu staf perusahaan, tapi juga orang mengenal aq sebagai ‘dokter’, walaupun aq tak pernah merasakan bangku kuliah di kedoktoeran, tapi karena kemampuanku untuk mengobati sebagai penyakit baik penyakit medis maupun non medis, mereka sering datang ke kantorku untuk berkonsultasi.
Pada suatu hari telpon di kantorku berdering. Saat kucapkan, ‘Hallo’ terdengar suara merdu dari seberang sana.
“Selamat siang, bisa bicara dengan Pak Andi?”
“Ya, saya sendiri, dengan siapa saya bicara?”
“Oh, ini Pak Andi? Pak, ini Vania dari toko xxx ” Aq hanya mengiyakan, aq tau itu adalah sebuah toko handphone di mall ini.
Aq mengira dia pasti akan membicarakan masalah operasional, atau komplain tentang pengelolaan gedung ini. Ternyata dugaanku meleset.
“Ada yang bisa saya bantu Bu Vania?” Aq biasa memanggil semua orang dengan sebutan Bu, baik masih muda ataupun sudah berumur, sekedar untuk formalitas.
“Saya dengar-dengar cerita tentang Bapak, saya ingin bertemu dengan Bapak, kapan Bapak ada waktu?”
“Saya selalu ada waktu Bu, silakan datang kapan saja Anda suka.”
15 menit kemudian, gadis muda berusia 22 taun ini telah ada didepanku dan menceritakan segala keluhannya. Dia merasa tidak PD dan minder dengan penampilannya, padahal menurutku dia sudah dalam segala hal, dari wajahnya yang cantik, ukuran tubuhnya sangat proporsional, kulitnya yang kuning langsat tanpa noda, hanya saja dadanya kecil, tapi paVig tidak nilai totalnya 8 (menurutku).
“Apa yang membuat Ibu berpikir demikian? Saya rasa Ibu sudah memiliki segalanya. Saya yang gemuk gini aja PD kok” Dia tersipu sambil berbisik,
“Maaf Pak, tolong jangan panggil saya Ibu, saya masih single, panggil saya Vania.” Aq mengangguk.
”Dan jangan panggil aq Pak, panggil aja Andi.” Dia mengangguk.
“Dan.., kamu bisa menyimpan rahasia ngga Andi?” Aq memastikan hal itu kepadanya. Kemudian dia menceritakan, bahwa dia minder dengan dadanya yang berukuran hanya 34A.
Aq cukup kaget, karena sebelumnya aq tidak pernah menjumpai “pasien” yang mempunyai keluhan seperti ini.
“Vania, jujur saja aq baru pertama kali menghadapi keluhan seperti ini. Kamu pasti tau kan, kalau selama ini aq hanya menangani pasien pasien dengan keluhan yang ‘lumrah’, Aq ngga tau bisa berhasil atau tidak. Lagipula aq punya istri, gimana aq harus menjelaskan ke istriku?” Vania mengangguk dan tersenyum,
“Aq tidak akan menceritakannya kepada siapapun, aq juga malu kalau sampai orang tau. Dan aq harap kamu mau mencobanya dulu, kita ngga tau hasilnya kalau belum mencoba dulu kan?” Aq berpikir keras sebelum aq menyanggupinya.
Vania tersenyum dan memberikan kartunamanya kepadaku.
“Aq tunggu kamu di rumahku malam ini jam delapan.”
Jam delapan lewat lima menit aq sudah berada di rumah Vania. Rumahnya tidak begitu besar tapi terasa nyaman dan sejuk.
“Kamu tinggal sendiri di sini?” tanyaku.
“Ngga, sama temen-temen, tapi pada punya acara sendiri-sendiri ama pacarnya. Makanya aq nyuruh kamu datangnya hari ini, biar dirumah ngga ada orang. Yuk cepetan, nanti keburu temen-temen pulang” Aq mengangguk dan mengikuti Vania yang melangkah ke kamarnya.
Kamarnya didominasi warna pink muda, dingin hembusan angin dari AC terasa di kulitku, membuatku merinding. Dengan malu-malu Vania membuka kaos dan branya, dan aq menyuruhnya tidur terlentang. Sejenak aq agak grogi karena baru pertama kali melihat tubuh wanita selain istiku setengah telanjang, tapi bagaimanapun aq harus melaksanakan kewajibanku. Aq mulai terapi dengan memijit titik-titik darah yang berada di pundak dan dada atasnya. Setelah kurasa darahnya telah mengalir lancar, aq mulai memijit toketnya dengan pijitan yang lembut.
Toketnya kecil tetapi terasa kencang. Vania memejamkan matanya dan sesekali mengeluarkan lenguhan dan erangan saat tanganku menyentuh putingnya yang berwarna coklat muda itu. Tak kusadari, adikku mulai berdiri. Bagaimanapun juga, aq sebagai manusia normal tetap bisa terangsang, apalagi berada dalam satu ruangan dengan wanita muda yang cantik setengah telanjang dan aq sedang memijit toketnya.
“Andi.., jangan disitu terus dong mijitnya, geli..” Aq terkejut, tanpa kusadari pijitanku lebih sering berada di daerah sekitar putingnya.
“Ha? ehm.. iya.. maaf.” Vania mungkin melihat wajahku yang memerah, dia tertawa dan berkata,
“hi..hi..hi.., kenapa? Kamu terangsang ya..? Ngga pa pa deh, aq juga suka kok.. Cuma agak geli aja..” kata-katanya membuatku semakin gugup.
“eh.. kayaknya hari ini cukup dulu deh Vi, mungkin besok bisa diterusin..” jawabku. Vania semakin ngakak,
“Andi.. kamu kok lugu banget sih? Nggak pa pa.. terusin aja.. Kenapa? takut ketauan istri kamu ya?”
Vania merengkuhku dalam pelukannya dan mencium bibirku dengan lembut. Aq terhenyak, tapi dia kembali menarikku dan memagut bibirku dengan penuh nafsu. Dalam kebingunganku dia berbisik,
“Andi.., sudah lama aq menantikan hal ini.., begitu lama aq memendamnya.., aq sayang kamu Andi.. Bercintalah denganku Andi..” Aq cuma bisa duduk diam kayak orang bego.
“Aq pikir kamu salah orang Vi.. Kalau kamu pikir aq bisa membuat kamu bahagia, kamu bener-bener salah.. Aq gemuk, eemm.. barangku kecil.. terus.. ekonomiku pas-pasan, dan yang terutama, aq sudah punya istri dan anak.. Kamu becanda.. Kamu pasti becanda kan?” tanyaku tak percaya. Vania tersenyum manis dan berkata,
“Ndi, biar kujelaskan dulu.., dari dulu aq memang suka dengan pria yang bertubuh gemuk. Aq ngga peduli barangmu kecil atau apa.. kamu lihat juga dong, susuku kan kecil juga. Aq rela jadi istrimu yang kedua, dan lagian aq kan kerja juga, jadi kamu ngga usah bingung masalah perekonomian..” Jelasnya panjang lebar.
Vania menatap mataku dalam-dalam, seakan ingin menunjukkan ketulusan hatinya. Kupeluk dia erat-erat, Vania menciumi seluruh wajahku, dan kubalas ciumannya dengan tak kalah bernafsu.
Vania membuka satu persatu kancing kemejaku lalu tangannya membelai dada dan perutku dengan lembut. Kurasakan bulu ?bulu halus di sekujur tubuhku berdiri. Sentuhan tangannya begitu lembut. Vania tidak berhenti, dia memelorotkan celana panjang dan celana dalamku, lalu dengan sigap dia memegang adikku yang sudah berdiri tegak. Barangku memang tidak panjang, bahkan bisa dikatakan ukuran mini.
Vania mulai mengelus-elus adikku dan mengocoknya dengan lembut. Jari-jarinya yang lentik terasa dingin saat menyentuh batang kemaluanku. Aq tak mau kalah, kulepaskan celana pendek yang dia kenakan, dan terlihat dia memakai CD semi transparant sehingga terbayang rerimbunan bulu-bulu yang tidak begitu lebat. Kuelus bukit kemaluannya dari luar CD yang ia kenakan, Vania melenguh,
“ooogghhhhh.. Andi.., aq milikmu..” Aq hisap puting susunya yang telah mengeras, lalu aq mainkan dengan lidahku, kupuntir-puntir dengan bibirku sementara tangan kiriku meremas-remas toketnya yang satu lagi, dan tangan kananku menyelusup masuk di balik CDnya dan membelai bukit kemaluannya. Perlahan kubuka belahan memeknya, terasa sekali memeknya telah basah oleh cairan yang keluar terus menerus dari memeknya.
Kumainkan kelentitnya dengan jari tengahku, Vania mengerang dengan sangat keras, merasakan kenikmatan yang dia terima saat ini.
“ooogghhh..ooohhh.. aaahhhh teruuss Dee, teruuss.. ooohhhhh..” Aq terus memainkan kelentitnya sambil terus menyusu padanya, sementara tangannya masih terus mengocok-ngocok kemaluanku dengan lembut, dan sesekali pegangannya agak mengencang, apabila dia merasakan kenikmatan.
Aq tak sabar lagi, jari tengahku aq masukkan sedikit demi sedikit ke dalam lubang memeknya, spontan dia berteriak dan menarik tubuhnya,
“jangan..”
Aq memandangnya dengan perasaan heran, kemudian dia berbisik di telingaku,
“I’m still virgin.., aq ngga mau perawanku hilang oleh jari, aq ingin dengan ini,” katanya sambil mengelus kemaluanku.” Lagi-lagi aq terkejut. Aq tidak menyangka masih ada gadis sekarang yang bisa menjaga keperawanannya sampai usia yang cukup matang. Dan lagi-lagi kebimbangan hadir dalam pikiranku, masa aq harus memerawaninya?
“Vi, kamu masih perawan?” tanyaku tak percaya. Dia mengangguk.
“Aq ingin memberikan mahkotaku ini kepada orang yang ku cintai. Aq sudah bilang, aq rela menjadi istri kedua. Toh nanti pada akhirnya aq akan memberikannya padamu juga, jadi untuk apa kita tunggu lama-lama?” Vania mengatakan hal ini dengan mantap.
Sejenak kemudian dia merebahkan dirinya diatas kasur sambil mengangkangkan kakinya lebar-lebar.
“Aq siap untuk menerimamu sayang..” Setelah ia mengatakan ini, aq langsung berlutut di depannya dan kupeluk dia erat-erat.
Dia menciumi wajahku dan aq memulai mneggesek-gesekkan batang kemaluanku di lipatan memeknya. Terasa sekali banyaknya cairan yang keluar dari liang kewanitaannya.
Perlahan-lahan kutusukkan k0ntolku ke memeknya, Vania memejamkan mata sambil menggigit bibir bawahnya. Sedikit-sedikit kudorong k0ntolku, dan kurasakan ada yang sedikit mengganjal, lalu kudorong sekuat tenaga, bleess..
“Eeeggghhhh..ooouugghhh..” Vania menjerit tertahan, dan terasa ada cairan hangat yang membasahi k0ntolku, mengalir keluar ke pangkal pahaku.
Lalu aq perlahan mulai menggoyangkan pantatku maju mundur dan terasa jepitan memek Vania di k0ntolku. Vania mulai merasakan nikmat, terlihat dari nafasnya yang memburu dan desahan-desahannya yang membuat suasana bertambah merangsang.
“mmpphh..mmpphh..oooghhh..ooghhhh.. Andio.. teruuss.. aauughhhh..
“Aduh.. Pelan dikit Andi.. “
“Vania.. oooghhhh.. nikmat banget sayang.. oouuh.. goyangin pantatnya Vi..”
“Ooouuhh.. aq ngga tahan Andi.. enak banget.. terus.. aahh.. uuhh.. aq.. aq.. ngga tahan lagi.. aahh..Andi..”
“Jangan ditahan Vi.., keluarin aja.. “
“Andi.. Auuhh.. aq sayang kamu Andio..”
serrr..serrr..serrrrr.. terasa hangat di k0ntolku saat Vania mengalami orgasme.
Aq tetap menggoyangkan pantatku maju mundur semakin cepat sehingga mengeluarkan bunyi-bunyian akibat gesekan k0ntolku dengan memek Vania.
Crekk..crekk..crekk..clokk.. crekkk..
Vania terkulai lamas merasakan kenikmatan yang baru saja dia dapatkan, aq pun merasa akan mencapai klimaks,
“Vi, aq.. mau.. keluaarr..”
“iyaa.. Keluarin aja.. di daleem..” beberapa detik kemudian, aq memuncratkan seluruh energiku di dalam memeknya
croott..croott.. croott.. croott.. Beberapa kali pejuhku menyemprot di dalam memek Vania.
Aq merebahkan diri di samping Vania, dan sepintas kulihat pejuhku bercampur darah perawan Vania mengalir keluar dari memek Vania. Kulihat wajah Vania begitu damai dengan nafas yang masih agak memburu. Beberapa saat kemudian Vania membuka matanya dan tersenyum kepadaku, sambil memelukku ia berkata,
“Andi, jangan tinggalkan aq yah.. Aq sayang banget sama kamu..” Aq hanya mengangguk pelan, walau di hatiku masih terdapat kebimbangan.
Sampai aq menulis cerita ini hubunganku dengan Vania masih tetap berjalan tanpa ada orang yang mengetauinya.
Istriku sempat curiga denganku, tetapi setelah kujelaskan bahwa Vania adalah rekan kerja, dia percaya dan tidak pernah lagi menanyakan hal ini lagi
 
pelangiasik.com
 
Share:

Blogger news

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Blogger templates